Selasa, 12 Januari 2010

Dr Aidh al Qarni: Muslim Tumbuh dalam Kebencian



Jika anda melihat peta dunia, Anda akan menemukan bahwa tindakan pembunuhan dan pemboman menyebar terutama di negara-negara Islam. Di Palestina, Irak, Somalia, Pakistan, dan Afghanistan Anda dapat melihat pertumpahan darah, kematian, serangan pada bangunan vital dan penghancuran gedung-gedung. Anda akan melihat faksi-faksi menuduh satu sama lain dan menyebut yang lainnya telah murtad. Anda akan melihat fatwa berterbangan dengan mudah di sekitar kita dan membuat seseorang kehilangan darah, nyawa, harta dari kaum Muslim sendiri.
Apa yang terjadi dengan hukum yang mengatur persahabatan, persaudaraan dan perdamaian? “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran: 103)

Apakah masih ada yang memperhatian sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang mengangkat senjata di depan wajah kita bukanlah bagian dari kita.”
Apakah ada yang masih mengingat larangan Rasulullah, “Kamu dilarang menumpahkan darah satu sama lain atau melanggar batas-batas harta dan kehormatan saudaranya.” Kita dilarang melanggar hari-hari suci, bulan-bulan suci dan tanah suci.

Mengapa jika seluruh belahan dunia dikenal dengan penemuan baru, pembangunan baru, kreativitas baru dan produksi baru. Sementara kaum Muslimin dikenal dengan perpecahan baru, pertikaian baru, pembunuhan baru dan saling menuduh murtad?
Yang kita dengar tidak lain, kecuali tubuh yang tercabik-cabik, badan manusia yang hancur, anak-anak yang menjadi yatim, istri yang menjadi janda, bangunan yang hancur, jembatan yang diledakkan, kota yang terbakar, ekonomi yang memburuk, teror yang menimpa orang tak bersalah, pengetahuan dan kemajuan yang sangat buruk.

Mana ulama-ulama dan orang bijak serta para intelektual? Sampai kapan pembantaian ini terus terjadi? Sampai kapan pertumpahan darah terus berlangsung? Kapan zaman setan ini akan berlalu? Kapan nurani kita bangkit? Kapan kita mulai kembali pada al Qur’an dan Sunnah Rasulullah, menyerukan rahmat, perdamaian dan kerukunan, menolak perpecahan, kebencian dan perseteruan?

Di negeri-negeri Muslim, orang-orang tidak boleh mengangkat senjata dan melawan orang sipil yang tak bersalah. Bukankan di negeri-negeri Islam, sudah terlalu banyak pengangguran, kemiskinan dan ketidakadilan, sehingga sekte-sekte bermunculan dan menambah musibah dan bencana perpecahan.

Negara di seluruh dunia sibuk dengan ekonomi dan pembangunannya, tapi kita tak berhenti berkabung. Tak berhenti terluka dan tak berhenti merasakan kehilangan. Setiap kali kita menyalakan televisi kita, kita mendengar berita tentang bencana seperti itu di negara-negara Muslim cukup untuk mematikan pikiran, buta indra, dan membunuh jiwa.

Peristiwa-peristiwa yang kita lihat di negeri-negeri Muslim adalah: dilumatkannya tengkorak di jalan-jalan, darah mengalir di jalan-jalan, dan masjid-masjid ditinggalkan oleh hamba-hamba, rumah dibakar di depan mata dunia, universitas, sekolah, dan pabrik rata dengan tanah atau dihancurkan di atas kepala penghuninya.
Apakah tidak ada seruan agama untuk melarang ini, tidak ada pikiran untuk menghalangi, tidak ada perasaan gagah berani untuk menahan diri, tidak ada semangat untuk membela. Air mata mata sudah habis untuk diteteskan.

Sampai kapan kisah sedih ini akan berlanjut? Kapan sirene tragedi akan berakhir? Masing-masing pihak membuat persiapan, membangun tentara, dan menunggu kesempatan untuk menerkam saudara-saudara seiman.

Faksi-faksi menaikkan panji-panji Islam, mendesak para pengikut mereka untuk menjadi martir karena Allah menjanjikan mereka surga, meyakinkan mereka akan kemenangan dan kejayaan, serta menyebut anggota kelompok lain sebagai murtad dan akan menjadi penghuni kekal di neraka.

Indoktrinisasi kebencian menyebabkan laki-laki muda tumbuh penuh kemarahan dan siap melawan mereka yang dianggap murtad. Mereka memanggul senjata melawan masyarakat mereka sendiri dan menunjukkan niat untuk membunuh orang-orang mereka.

Mari kita berdoa kepada Allah untuk mengangkat dan mengusir penderitaan ini dari negeri Islam, mengakhiri kondisi bencana, menghapus awan gelap ini dari pikiran, mengembalikannya kepada indra, bersatu jajarannya, dan membimbing lagi ke jalan yang benar (disadur dari: http://www.sabili.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1138:dr-aidh-al-qarni-muslim-tumbuh-dalam-kebencian&catid=81:internasional&Itemid=198)

0 komentar:

 

kunjungi juga

Dunia Blogger Indonesian Muslim Blogger
Atas nama TuhanKu Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template