Senin, 30 Juni 2008

Renungan Imam Ali Bin Abi Thalib, RA


Sayidina Ali bin Abi Thalib pergi ke suatu kuburan. Setibanya disana, ia berkata, "Wahai para penghuni kubur, kabarkan kepada kami tentang kalian, atau kami yang akan mengabarkan kepada kalian. Kalau kabar dari kami ialah, harta kalian sudah dibagikan, istri-istri/suami-suami kalian sudah menikah lagi." Demi Allah, seandainya mereka bisa menjawab, mereka akan mengatakan, "Bagi kami, bekal yang paling baik hanyalah taqwa."

"Heran aku kepada manusia
Seandainya mereka mau introspeksi diri, melihat dan melewatkan dunia
pada yang lain, mereka akan tahu bahwa dunia itu hanyalah sebuah jembatan
Tidak ada kebanggaan sejati, kecuali kebanggaan orang-orang yg bertaqwa

Kelak ketika Allah mengumpulkan semua makhluk di padang mahsyar
mereka akan tahu bahwa bertaqwa dan berbakti
adalah simpanan yang terbaik.

Aku heran pada manusia yang begitu sombong
padahal besok ia akan dikubur
tanpa punya kuasa untuk menyegerakan yang diharapkan
dan menangguhkan yang ditakuti
semua yang ia usahakan berpindah pada orang lain."

"Bagianmu dari seluruh harta yang kamu kumpulkan sepanjang hidupmu
hanyalah dua lapis kain kafan yang akan membungkus tubuhmu
dan sebutir obat pengawet tubuh."
"Tidak ada sesuatu pun yang kamu lihat gemerlapan itu abadi
karena yang abadi hanyalah Tuhan
harta dan anak-anakmu akan lenyap.

Kaum 'Aad sudah pernah ingin abadi, tetapi gagal
Begitu pula dengan Sulaiman sang pengendali angin, manusia, hewan dan jin
Mana raja yang dahulu pernah paling berjaya di muka bumi ?Di akhirat kelak semua akan tunduk dan tak mampu berdusta."

"Ingatlah kematian yang akan melanyapkan segala kenikmatan dan
bersiaplah menghadapi kematian yang pasti akan datang."
Ingatlah kematian, niscaya kamu akan mendapatkan kenikmatan.
Ingat kematian dapat mematahkan angan-angan yang kosong belaka."

"Akan ku ingat terus kematian, tanpa kenal rasa takut
karena hatiku sangat keras laksana seonggok batu
Akan kuburu terus dunia, karena aku merasa akan hidup lama
meski dibelakangku kematian terus membuntuti jejak langkahku
Ketahuilah, kematian seharusnya sudah cukup sebagai pelajaran
dan ia telah ditentukan kepada siapa saja dan ia menunggu di sekitarnya
tanpa ada yang bisa selamat darinya."

"Hai orang yang tertipu,
kenapa kamu masih asyik bermain dengan sejuta harapan
ketika ajal kematianmu sudah sangat dekat?
Seharusnya kamu tahu,sesungguhnya rakus adalah samudera luas yang menjauhkan bahtera duniake tengah-tengahnya.

Rasulullah SAW bersabda, 'Tuhanmu yang Maha Perkasa lagi Maha Agung berfirman, "Aku tidak menghimpun pada hambaku dua ketakutan sekaligus, dan tidak menghimpun dua rasa aman sekaligus. "Barangsiapa yang takut pada-Ku di dunia, Aku akan membuatnya aman di akhirat. Dan, barangsiapa yang merasa aman dari-Ku di dunia, Aku akan membuatnya takut di akhirat."


"Ketika kau dilahirkan ibumu, kamu menangis
sementara orang-orang di sekelilingmu tertawa
maka buatlah pada hari kematianmu mereka menangis
sementara kamu tersenyum."

"Kuburan yang diam membisu itu
sebenarnya sedang memberikan pelajaran kepadamu waktu-waktu yang terus berlalu
telah mengabarkan berita kematianmu
tetapi kamu malah asyik terlena dengan kesenangan-kesenangan dunia
nafsumu berbisik padamu
bahwa kamu masih hidup, dan belum mati."

"Ada dua hal yang meskipun ditangisi dengan cucuran air mata darah
tetapi tidak akan pernah kembali
yaitu lepasnya masa muda dan matinya orang-orang yang kita cintai."

Kamis, 26 Juni 2008

Pelayanan Publik, Agenda Yang Terabaikan


Salah satu fungsi negara adalah memberi pelayanan kepada public secara efektif dan efisien. Pelayanan public ini merupakan sebuah tuntutan yang lahir dari masyarakat (public) yang menuntut agar mereka mendapat hak dan perlakuan yang sama oleh negara dalam beraktivitas dan mempertahankan eksistensinya sebagai warga negara. Pelayanan public juga diartikan sebagai bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, daerah, lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.

Selain itu pelayanan public juga diartikan sebagai segala bentuk aktivitas pemerintah untuk mendistribusikan hak-hak asasi warag Negara sehingga orientasi pelayanan public terfokus pada kepentingan public. Organisasi public seharusnya dipahami sebagai entitas yang berjasa melayani semua kepentingan public. Namun dinegera kita pemahaman menegenai pelayanan public ini jauh dari teorinya. Padahal ada beberapa pendekatan sikap organisasi publik yang bisa digunakan dalam memberikan pelayanan public berdasarkan kepentingan dan akuntabilitasnya, Dwiyanto dalam bukunya “Reformasi Birokrasi Amplop Mungkinkah?” menulis ada tiga pendekatan yang dapat kita gunakan, yakni: Administrasi Publik Klasik dan Pelayanan Klien, Manajemen Publik dan Kepuasaan Pelanggan, dan Pelayanan Publik Baru dan kualitas pelayanan bagi warga Negara.

Administrasi Publik Klasik dan Pelayanan Klien

Paradigma Administrasi klasik percaya bahwa ada jurang pemisah yang sangat lebar antara wilayah administrasi dan wilayah politik, dalam artian ada pemisahan wilayah kerja administrator dan lembaga politik. Administrator hanya berfungsi sebagai implementator atau penyelenggaraan kebijakan, sedangakan lembaga-lembaga politik mempunyai kekuasaan penuh dalam merumuskan dan mengeluarkan produk kebijakan. Pemahaman/paradigma ini berimplikasi pada pelyanan yang diberikan oleh administrator sehingga pelayanan publik dikembangkan berdasarkan klien. Artinyanya wagar negaralah yang sebenarnya membutuhkan pelayanan publik dan butuh bantuan birokrasi.

Dari pemahaman ini lahirlah sebuah pandangan bahwa publik dalam hal ini warga negara tidak mampu berbuat banyak dan menjadi penonton dalam setiap kebijakan dan program yang dikeluarkan oleh pemerintah. Warga negara dituntut untuk taat dan pasrah menerima semua kebijakan yang dibuat oleh pemerintah walaupun kadang-kadang kebijakan tersebut tidak selalu menguntungkan publik. Lebih parah lagi administrator yang dipandang sebagi aktor netral hanya memainkan peran berdasarkan pembuat kebijakan. Sehingga administrator tidak bisa disalahkan jika dikemudian hari kebijakan yang dibuat tidak responsif kepada kepentingan publik. Satu-satunya yang bisa dipersalahkan dalam kasus ini adalah lembaga-lembaga politik pembuat kebijakan. Akibatnya terjadi gap antara pembuat kebijakan dan penyelenggara kebijakan, dan akan berimbas pada dirugikannya kepentingan publik akibat terjadi konflik antara administrator dan lembaga-lembaga politik . Akuntabilitas organisasi publik seperti ini sangat kecil, hal ini disebabkan hierarki yang terlalu tinggi yang menyebabkan kontrol terhadap pemerintah oleh warga negara dengan pemerintah (penyelenggara kebijakan) tidak bisa diharapkan karena administrator hanyalah penyelenggara kebijakan yang diibuat oleh lembaga-lembaga politik.

Manajemen Publik dan Kepuasaan Pelanggan

Manajemen pelayanan ini merupakan paradigam kedua dalam perkembangan Administrasi publik. Paradigma kedua ini merupakan sebuah model pemerintahan yang berorientasi bagaimana organisasi publik bisa memproduksi pelayanan. Sehingga muncul istilah bahwa publik (warga negara) adalah costumer. Serupa dengan pelayanan yang diberikan oleh organisasi profit, paradigma ini sangat mengedepankan kepuasan costumer (public) akibatnya pelayanan yang diberikan didasarkan pada proses barter nilai, jual beli jasa atau produk. Padahal tidak semua pelayanan publik bisa dipandang sebagai sebuah proses yang selalu mendatangkan keuntungan seperti: kesehatan, pendidikan, pertahanan dan keamanan. Dikarenakan organisasi publik disamanakn dengan oraganisasi profit maka akuntabilitas dari pemerintah dibangun beradaskan keuntungan, jumlah pelanggan dan sejauh mana proses privatisasi pemerintah terhadap aset-aset yang dimiliki oleh negara.

Pelayanan Publik Baru dan Kualitas Pelayanan bagi Warga Negara

Berbeda dengan dua pendekatan diatas yang sentralistis dan kapitalis, pandekatan ini memandang pelayanan publik haruslah seefisien mungkin dan berorientasi pada hasil tanpa menghilangkan nilai-nilai demokratis dan kepentingan publik. Pendekatan ini menurt Dwiyanto,2006 hal:60 membantah tiga asumsi yang dikemukakan oleh the management public service.

Pertama bahwa privatisasi yang dilakukan adalah sesuatu yang amat kecil untuk menyelesaikan efisiensi dan pertanggungjawaban secara baik. Organisasi public yang semula mempresentasikan kepentingan public dengan privatisasi hanya bertanggung jawan pada manajemen, pelanggan dan keuntungan yang didapatkan, sehingga privatisasi terkadang bukanlah jalan terbaik untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Kedua the manangement public service menafikan bahwa organisasi public dituntut responsive kepada public interest. Hal ini akan bermakna dua yaitu memasukan nilai-nilai kepentingan public sehingga bisa direspon secara baik dalam proses politik dan memasukan kerangka kepentingan public sebagai nilai dalam penyeusunan implementasi kebijakan. Ketiga the manangement public service yang sifat akuntabilitasnya organisasi publiknya diarahkan pada professional, legal dan politik pada akhirnya tidak membawa pencerahan akuntabilitas dan responsifitas karena sebenarnya mekanisme yang lebih demokratis semua bermuara pada responsiveness pemerintah kepada kepentingan public.

Singkatnya pendekatan ini menilai pelayanan publik harus bertanggung jawab dengan mengembangkan secara efektif dari kewenangan politik yang diarahkan kepada pengembangan akuntabilita seorang pemerintah sebagai agen moral untuk melakukan aksi terbaik bagi kepentingan public. Interaksi pemerintah dengan warga negaranya bukan hanya sebatas hubungan server dan costumer, namun jauh dari itu hubungan kerja yang dinamis dan saling mengisi. Hubungan yang dinamis inilah yang dikembangkan dalam peningkatan pelayanan public dimasa depan.

Pendekatan-pendekatan tadi telah memperjelas perkembangan pelayanan public yang begitu pesat. Pendekatan Administrasi Publik Klasik dan Pelayanan Klien diatas telah ditinggalkan oleh negara-negara Eropa dan Amerika sejak tahun 80-an dan di negara kita, masih sering digunakan oleh birokrasi pemerintahan dalam melayani semua kepentingan publik sangat tradisonal bukan?

Minggu, 15 Juni 2008

Mari Berbenah Kawan (Refleksi 10 Tahun KAMMI)

Sejak runtuhnya rezim orde baru, hampir semua gerakan mahasiswa seakan-akan merasakan adanya angin segar yang berhembus ke wilayah kampus. Kran demokrasi yang dibuka selebar-lebarnya berimbas pada maraknya penyadaran-penyadaran akan kondisi bangsa ini dikalangan pelajar (Mahasiswa). Salah satunya adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Organisasi yang resmi didirikan pada tanggal 29 maret 1998 ternyata tumbuh dan berkembang ibarat ‘bayi ajaib’. Usianya yang relatif muda disbanding oragnisasi kemahasiswaan lainnya tidak membuat semangat para aktivisnya menurun.

Sejarah kemunculan KAMMI tidak lepas dari situasi yang bergejolak diakhir-akhir masa orde baru. Sejarah ini menjadi spirit yang telah mengakar didalam jiwa para aktivisnya, sehingga Aksi demonstrasi masih tetap menjadi alternative solusi yang paling ampuh dalam mengawal jalannya reformasi dinegeri ini. KAMMI juga tetap berusaha menjaga nilai-nilai ideologi yang menjadi ruh dalam aktivitasnya sehingga KAMMI menjadi salah satu organisasi kemahasiswaan yang ‘unik’ bagi gerakan lain dan menjadi sekolah alternative bagi mahasiswa yang ingin tetap mempertahankan jati dirinya sebagai agent of change, agent of social control, dan menginginkan Negara ini maju.

Namun kompleksnya permasalahan yang dihadapi didunia pendidikan terutama Peguruan Tinggi menyebabkan KAMM kadang-kadang kehilangan arah dalam menghadapi masalah-masalah nasional lainnya. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh KAMMI saja. Hampir semua gerakan mahasiswa mengalami hal yang sama. Hilangnya kultur intektual, kultur professional dan kultur demokratis dikampus melahirkan generasi-genarsi individualistik dan apatis terhadap permasalahan bangsa ini. Kultur-kultur tadi tergantikan dengan kultur hedonis, kultur premanis, dan kultur-kultur lainnya yang menyebabkan lumpuhnya fungsi social control mahasiswa terhadap pemerintah.

Ini adalah pekerjaan rumah (PR) besar bagi kita semua yang masih menginginkan reformasi total di negeri ini. Semangat aktivis 1998 yang seakan-akan terlupakan haruslah kita hadirkan kembali, pengorbanan pahlawan reformasi akan menjadi sia-sia ketika kita tidak mampu mengawal agenda-agenda reformasi yang telah diperjuangkan dengan peluh dan darah. Disusia yang ke-9 ini KAMMI haruslah benar-benar mampu mengembalikan kekuatan gerakan mahasiswa yang selama ini terhibernasi dengan kompleksnya permasalahn bangsa ini. KAMMI pun harus menjadi elemen perekat bagi gerakan mahasiswa lainnya yang sekarang mulai terkotak-kotak oleh perbedaan-perbedaan yang kecil.

KAMMI yang menjadi representasi mahasiswa muslim haruslah menjadi aktor-aktor pembaharu yang tidak hanya kritis tetapi mampu memberikan ide dan gagagsan sebagai solusi cerdas yang konstruktif terhadap permasalahan bangsa ini ditengah-tengah maraknya arus liberalisasi yang menyebabkan semua orang akan bertindak pragmatis dan opurtunistik. Kedekatan dengan masyarakatl kecillah yang akan membuat organisasi ini semakin matang dalam bergerak. Karena tidak dapat dipungkiri masyarakat kecillah yang selalu merasakan dampak yang sangat besar dari akibat dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang kadang-kadang merugikan mereka.

KAMMI juga harus mampu tampil terdepan memperjuangkan hak-hak kaum lemah yang terzalimi oleh rezim yang sedang berkuasa. Kredo gerakan KAMMI jangan hanya menjadi sebuh mimpi indah disiang bolong,tetapi kredo gerakan itu harus benar-benar menjadi jati diri kader-kader KAMMI sehingga profil muslim negarawan yang menjadi jargon utama KAMMI benar-benar hadir dan memberikan cahaya baru ditengah-tengah kegelapan persoalan bangsa ini

Jumat, 13 Juni 2008

Ikhwan Apa Bakwan


Oh.... Ikhwan
Apa bedanya dengan si Marwan
Si Ali, Paijo atau si Iwan
Oh ternyata cuma sebutan

Oh.... Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman

Oh.... Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang
Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh.... Ikhwan
Nyarinya susah-susah gampang
Kadang di masjid, kampus or sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan :)

Oh.... Ikhwan
Ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian
Juga Liqo'an and hapalan
Kata orang "Nggak ada bahasan yang lain, wan ?"

Oh.... Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh..... ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan... Ikhwan...
Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya' musuhan
(Gubrak...!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh.... dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :))

Oh.... Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?
Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)
Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari
pasangan

disadur dari: http://pernikahan.dudung.net/artikel.php

Aku dan kematianku


Aku tak melihatku di cermin
Disana ada ruang sekitarku
Tapi aku tak tampak
Dimana aku Yaa Rabbi....
Dimana?
Tetapkan aku di jalanMu Rabbi
Teguhkan
Sungguh itu cukup bagiku
Kebahagiaan terbesarku
Saat menatap wajahMu
Saat menatap wajahMu
Saat menatap wajahMu
Aku tahu.. kematian adalah takdir-Nya…
Aku tahu.. kematian adalah sebuah kepastian…
Aku tahu.. kematian bisa datang kapan saja…
Aku tahu.. bekal untuk kematian harus dipersiapkan di dunia ini..SEKARANG…
Aku tahu.. aku harus siap..harus siap..harus siap..dan HARUS SIAP…
.bila Sakaratul Maut.. akan mengajaku pergi..kapanpun..dimanapun…
Tapi..Andaikan Sakaratul Maut itu memang datang besok pagi..ketika aku baru saja bangun tidur…
Apakah aku memang benar-benar telah Siap ?….
Apakah bekalku untuk hidup disana sudah cukup ?…
Karena JUJUR..aku disana ingin tinggal di dalam SURGA..yang katanya sangat INDAH..
Karena JUJUR.. aku tidak mau mampir ke dalam NERAKA..walaupun hanya sedetik..karena katanya..siksa neraka teramat PEDIH..

Kata PAK USTAD…KATA PAK HAJI…
Juga dari Buku-buku yang aku sering ku baca….
Bekal untuk di akhirat..adalah AMAL SHOLEH, IBADAH, KEBAIKAN, BERBAKTI PADA ORANG TUA, MENINGGALKAN KEMAKSIYATAN DAN DOSA, BERDAKWAH, BERJIHAD….dan lain-lain…

Tapi..masalahnya..JUJUR aku merasa bekalku kini belumlah cukup untuk PANTAS tinggal di dalam SURGA..
Tapi masalhnya..JUJUR aku merasa..lebih banyak dosa dan maksiyat yang kini aku lakukan..
Yang lebih pantas membawaku ke dalam NERAKA..daripada mendapat KARUNIA…SURGA….

ANDAIKAN BESOK PAGI ADALAH HARI KEMATIANKU….
Jujur….rasanya aku BELUM SIAP……
Ah………
Ya Rabb..berilah hamba kesempatan..untuk menjadi KEKASIH-MU..
Ya Rabb..berilah hamba KARUNIA-MU..hidup hamba berakhir dengan KHUSNUL KHOTIMAH

Bismilah...

Akhirnya lahir juga....
 

kunjungi juga

Dunia Blogger Indonesian Muslim Blogger
Atas nama TuhanKu Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template