Sabtu, 30 Januari 2010

Menghindari stres ketika anak belajar



Pada dasarnya stress merupakan suatu kondisi yang tidak enak / seimbang akibat adanya suatu rangsangan dari luar dirinya , dimana pada nantinya orang tersebut akan segera berusaha mengatasinya untuk mencapai keadaan seimbang yang membuat nyaman dirinya seperti sediakala. Namun, bila seseorang ini gagal mengatasinya maka orang tersebut akan mengalami suatu penderitaan, yakni penderitaan psikisnya.
Seorang anak yang stres dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tingkah lakunya. Reaksi-reaksi psikosomatik, termasuk problem pencernaan, sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, dan mengompol mungkin merupakan tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Tanda lainnya seperti sering menangis, senang menyendiri, rewel, tidak mau berangkat ke sekolah atau suatu tempat, membuat kenakalan di sekolah atau di lingkungan tempat bermainnya, penurunan nilai sekolah. Bahkan, penyakit fisik pada anak, misalnya merasa pusing, mual, diare, kelumpuhan akibat depresi, atau penyakit lainnya merupakan dampak dari stres.

Stres pada anak pada umumnya disebabkan berbagai hal, diantaranya:

Makanan
Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak tidak optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi sehingga dapat menimbulan stres. Begitu juga, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan, karena makanan tersebut memiliki kandungan gula yang berlebih dan minim gizi untuk tubuh.

Kurang tidur
Terlalu banyak bermain atau menonton televisi membuat anak kekurangan jam tidurnya. Untuk anak yang telah bersekolah, banyaknya tugas dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang berlebihan membuat anak kekurangan waktu dan harus menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugasnya sehingga jam tidur berkurang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan mengalami stres.

Lingkungan keluarga
Pertengkaran orang tua atau perceraian dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Hal ini wajar, karena seorang anak sangat mendambakan kasih sayang orang di sekelilingnya, terutama orang tuanya untuk membuatnya merasa aman dan terlindung.

Pola asuh orang tua
Secara umum, pola asuh orang tua terdiri dari 3 macam. Pertama, authoritarian di mana orang tua bersikap otoriter, tidak memberi anak kebebasan dan memaksa anak agar memenuhi tuntutan orang tua bahkan menganiaya anaknya. Kedua, permissive yaitu orang tua sangat membebaskan anaknya walaupun seorang anak belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan kesalahan anak. Ketiga, authoritative yaitu orang tua menentukan dengan jelas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil, mereka tidak mengekang anak secara berlebihan juga tidak membebaskannya, tetapi terus memberi perhatian pada anak dan berusaha membentuk anak yang mandiri. Pola authoritative ini yang paling baik untuk membentu kepribadian anak. Stres dapat terjadi pada anak apabila dia merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena dia harus mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan keputusan yang diambilnya.

Tekanan dari teman
Dalam pergaulannya, seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak lain dari kelompoknya. Perbedaan seorang anak, mungkin karena fisik atau sifatnya dapat memancing ejekan dari teman-temannya. Ini pula yang dapat menyebabkan seorang anak merasa stres karena merasa tidak dapat diterima oleh teman-temannya

Dunia anak pada dasarnya adalah dunia bermain, dunia kecerian dan dunia kebahagiaan. Namun terkadang banyak orang tua sering melupakan hal ini. Anak-anak terlalu dibebani dengan mimpi-mimpi yang luar biasa menyibukan mereka dan menuntut mereka belajar dan belajar. Sehingga waktu mereka untuk bermain hilang ditelan ambisi orang tua. Anak juga membutuhkan suasana dimana mereka bisa bermain sesuka hatinya sebagai refresh terhadap aktivitas belajar. Jika tidak diantisipasi sejak dini anak bias menjadi stress dan bahkan phobia dengan sekolah. Sikap otoriter orang tua pun bias menjadi penyebab munculnya stress ketika belajar pada anak.

Untuk itulah orang tua mestinya memperhatikan cara penanganan stres belajar pada anak dengan baik, sehingga school phobia bisa dihindari, Adapun yang bisa dilakukan orang tua adalah sebagai berikut:

1. Menjadi pendengar yang baik semua cerita-cerita anak di sekolah
2. Yakinkan anak bahwa kebutuhan belajar adalah kebutuhan pribadinya
3. Menage waktu anak sebaik mungkin dari bangun tidur hingga kembali tidur
4. Fasilitasi gaya belajarnya (kinestetik, audio, visual)
5. Berikanlah penghargaan terhadap segala prestasinya disekolah
6. Sekali-kali ajak anak bepartisipasi membuat aturan-aturan dalam rumah kita sehingga tidak ada kesan otoriter
7. Kurangi menggunkan perkataan negatif (jangan,awas kalau...dsb) gantilah dengan kata2 motivasi
8. Doakan anak2 kita dalam sujud-sujud panjang kita setiap harinya

Wallahu alam



Melejitkan kemampuan membaca anak


Menumbuhkan kebiasaan Anak hobi membaca atau mencintai buku pada anak usia dini, bukanlah proses yang mudah, yaaa...kita nggak bisa memaksakan anak, harus bisa baca, tapi yang terpenting adalah Bagaimana Anak kita Mencintai buku, itu yang sulit....

Namun banyak kalangan sepakat, membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai anak-anak sejak dini, sebab rendahnya kemampuan membaca anak-anak bakal berdampak pada kekurang mampuan mereka dalam menguasai ilmu pengetahuan dan matematika.

Pada titik ini muncul pertanyaan apakah teknis membaca atau menumbuhkan minat anak terhadap bacaan yang sebaiknya didahulukan, Jadi mengingat bukunya Glenn Doman dalam bukunya " Mengajarkan bayi anda Membaca " Menyebutkan anak usia 18 bulan hingga empat tahun memiliki rasa ingin tahu yang amat besar, Keingin tahuan tersebut tidak hanya muncul ketika melihat simbol yang tertera dalam buku.

Pengenalan terhadap kesenangan dan mencintai buku ini bisa dilakukan Orangtua mulai dari lingkungan keluarga, dan dibawah ini tips agar anak mencintai buku :

1. Beri tauladan membaca setiap hari.
2. Ajak anak-anak berinteraksi dengan buku.
3. Sediakan buku favorit di tempat-tempat yang mudah dijangkau
4. Luangkan waktu untuk mendengar dan membimbing anak membaca.
5. Ajak anak-anak ke toko buku atau perpustakaan.
6. Ciptakan suasana nyaman, tenang, sekaligus menyenangkan.
7. Jangan batasi bahan bacaan tapi beri arahan mereka menyukai buku berkualitas.
8. Lakukan diskusi kecil tentang ini buku yang tela mereka baca.
9. Buat permainan yang bisa memperbesar minat baca mereka.

Nah, yang terpenting...kita nggak bisa memaksakan anak harus bisa baca sejak usia dini, tapii, yang sulit itu Anak SUKA BUKU....bukan dipaksa harus bisa baca, karena anak kalo udah suka dan mencintai buku....Insya Allah anak ada rasa ingin tahu membacanya, dan timbul keinginan untuk belajar baca....yaa smoga bermanfaat..!!!

Jumat, 29 Januari 2010

Bedah Film: UP (kereennn)


SEUMUR hidup, Carl Fredricksen (Edward Asner) selalu memimpikan sebuah petualangan besar. Ia selalu ingin menjelajahi daerah-daerah baru dan pergi berkeliling dunia. Sayangnya hingga ia berusia 78 tahun, semua itu hanya sekedar impian saja dan tak pernah jadi kenyataan.

Setelah istrinya meninggal, Carl mendapat masalah baru. Rumahnya akan digusur dan ia terancam berakhir di panti jompo. Merasa tak ada lagi yang bisa menghalanginya melakukan petualangan seperti yang ia impikan, Carl pun bertekad membawa rumahnya pergi mengelilingi dunia. Untuk mencapai tujuannya, Carl mengikatkan ribuan balon ke rumahnya dan menjadikan seluruh rumahnya sebuah balon terbang.

Celakanya, ada satu yang tak ia perhitungkan sebelumnya. Tanpa ia sadari, ternyata Russell (Jordan Nagai), anak berusia delapan tahun yang punya rasa ingin tahu berlebihan, ternyata ikut terbawa dalam perjalanan. Akhirnya, mau tak mau Carl harus membawa pergi Russell juga dan berharap bahwa mereka tak akan terlibat masalah besar karena ulah Russell ini.

Siapa yang tak kenal Pixar. Perusahaan animasi yang dipelopori oleh Steve Jobs, petinggi Apple, ini memang adalah perusahaan animasi yang selalu menyajikan film animasi berkualitas tinggi. Kalau tak percaya, lihat saja WALL-E yang berhasil memukau penonton dengan animasi nyaris tanpa dialog ini. Kesuksesan Pixar tak berhenti sampai di sini, kali ini Pixar kembali menawarkan animasi dengan konsep yang berbeda dari WALL-E.

Film berjudul singkat, ‘UP’, ini berkisah tentang sebuah kondisi yang sebenarnya hanya akan dimengerti oleh orang dewasa saja namun dengan pengolahan alur cerita yang menarik, konsep itu tak akan sulit diterima anak kecil dengan penalaran yang masih terbatas. Ide tentang mimpi yang tertunda, kehilangan orang yang dicintai dan kekecewaan yang kadang membawa berkah memang tak mudah dicerna anak-anak namun di situlah keunggulan film ini. Menyederhanakan konsep yang rumit itu.

Soal kualitas animasi, barangkali tak perlu dibahas lagi. Seperti biasa, Pixar tak akan melepas sebuah film animasi tanpa pengerjaan yang benar-benar sempurna. Didukung oleh pengisi suara yang sama handalnya maka lengkap sudah senjata film ini untuk merebut minat pasar. Karena penuangan ide yang brilian maka jelas range penonton film ini pun tak akan terbatas pada anak kecil saja. Orang dewasa pun dapat menikmati film ini tanpa merasa bosan. Range usia penonton yang lebar ini pun terwakili oleh dua karakter utama yang berbeda usia tujuh puluh tahun.

Pendek kata, durasi film sepanjang 89 menit seolah berlalu dengan cepat karena sepanjang film penonton akan dimanjakan dengan suguhan visual yang apik, karakter yang cukup kompleks dan terlihat hidup, pengisian suara yang benar-benar menjiwai, dan tentu saja sebuah cerita yang menghibur namun juga memberikan sedikit pencerahan buat mereka yang sedang dirundung duka

Rabu, 27 Januari 2010

Maianan baru anak (baca;INTERNET)



Perkembangan zaman menutut segala hal. Segala informasi dari segala penjuru dunia dapat diakses dengan mudah. bahkan masuk hingga kedalam rumah kita dengan sesaat.Seiring dengan kemajuan teknologi, penggunaan Internet semakin luas di kalangan masyarakat. Banyak keluarga telah menggunakan jasa langganan Internet, sehingga di dalam rumah, anggota keluarga dapat mengakses Internet dengan mudah. Begitu juga dengan kehadiran telepon seluler yang memungkinkan seseorang dapat mengakses Internet kapan saja dan dari mana saja. Internet dapat memberikan manfaat positif, tetapi juga dapat berdampak negatif. Seorang anak yang menggunakan Internet sering kali menjadi sasaran empuk dari orang-orang yang berniat jahat maupun pornografi. Apa yang dapat dilakukan orang-tua untuk melindungi anak mereka?

Bila digunakan dengan baik, teknologi Internet tentu berdampak positif. Seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Dengan hanya mengetikkan kata pada mesin pencari (search engine), ada banyak situs web yang dirujuk tentang informasi tersebut. Adanya e-mail memungkinkan seseorang dapat mengirim sebuah surat untuk orang lain dengan cepat dan mudah. Ruang obrol (chatting room) memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan banyak orang yang saling berjauhan sekaligus. Atau yang sedang marak, hadirnya situs jaringan sosial seperti Facebook atau Friendster yang memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama yang sudah lama tidak dijumpai.

Namun, hal positif dari Internet ternyata dapat berakibat buruk bila digunakan secara tidak bertanggung jawab. Banyak anak yang ketagihan atau kecanduan Internet sehingga mereka betah berlama-lama di depan komputer sehingga lupa akan kewajiban mereka yang lebih penting untuk makan, mandi bahkan enggan untuk belajar. Salah satu penyebab seorang anak begitu menyukai Internet karena mereka mendapatkan suatu pengalaman baru dan mereka bisa mendapatkan kenyamanan. Atau mereka mendapat sesuatu dari dunia maya ini yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata. Di dunia maya dia bisa menjadi orang lain yang diinginkan. Misalnya, seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah berkenalan melalui chating atau e-mail. Dalam game online, mereka dapat membuat karakter mereka menjadi karakter yang cantik, kaya, atau hal lain yang mungkin berbeda dengan kehidupan nyata mereka.

Bahaya Pornografi Internet

Yang lebih memprihatinkan adalah bila seorang anak ketagihan pornografi di Internet. Dalam seminggu ada lebih dari 4000 situs porno dibuat! Benar-benar angka yang memprihatinkan. Ini tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak orang dewasa yang juga ketagihan pornografi di Internet karena dengan mudah dan tanpa malu, seseorang dapat mengakses dan melihat gambar-gambar porno bahkan melalui telepon genggam.

Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi, situs porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering menjadi sasaran.

Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik. Sedangkan otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan dan menjadi eksekutif yang akan memerintahkan tubuh untuk melakukan sesuatu. Pada otak belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan dopamin, yaitu hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau fly pada seseorang.

Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari putaran biasa pada saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak seorang anak dapat menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bahaya Pemangsa Seksual

Internet juga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui anak-anak. Ada sebanyak 750.000 pemangsa atau predator seksual setiap hari yang memanfaatkan ruang rumpi (chatting room) untuk berkenalan, kemudian mengajaknya untuk melakukan hubungan seks. Bila tidak berhati-hati, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencuri identitas pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.

Ciri Kecanduan Internet

Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan Internet umumnya adalah akan marah bila Anda membatasi untuk menggunakan Internet. Dia juga cenderung enggan berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup atau hanya mau berteman dengan orang tertentu saja.

Sumber:
(http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/10/14/lindungi-anak-dari-bahaya-internet/#more-248)

Kamis, 21 Januari 2010

I am The Winner (motifasi menghadapi ujian atau UAN)




Seorang pecundang akan berkata “Ini mungkin, tapi sulit” sedangkan seorang pemenang akan berkata “Ini sulit, tapi mungkin”

Sekarang kita tinggal memilih, kita akan menjadi siapa? Seorang pecundang atau seorang pemenang? Seorang pecundang yang hanya dengan melihat saja sudah menyerah, pasang kuda – kuda dan dalam hitungan ketiga lari menjauh. Seorang pecundang yang patah semangat, hilang kepercayaan diri, takut, dan percaya bahwa apa yang dilakukan akan percuma saja bahkan gatot (gagal total). Ataukah seorang pemenang, seorang pemenang yang percaya bahwa dia akan berhasil, dengan semangat, usaha, kerja keras, dan do’a dia percaya mampu menaklukkan dunia. Selanjutnya? Terserah anda!



Penulis yakin bahwa semua akan memilih menjadi seorang pemenang, karena memilih menjadi pemenang atau pecundang tidak sulit, sangat mudah hanya dengan memilih. Namun dalam pelaksanaan sulit untuk diterapkan.

Hidup adalah sumber masalah, pertempuran atau bahakan medan perang yang tidak akan pernah berhenti. Sejak kita lahir hingga membaca tulisan ini, semuanya pertempuran. Pertempuran melawan ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan juga pertempuran melawan ketidak maha tahuan kita.

Kita tercipta menjadi seorang pemenang sayangnya kita sendiri menjadikan diri kita seorang pecundang. Bagaimana tidak waktu kita kecil kita tidak mampu berbuat apa – apa, yang bisa kita lakukan hanya menangis. Lihatlah diri kita sekarang, kita bisa berjalan bahkan berlari, kita bisa makan bahkan membuat makanan, kita bisa berbicara bahkan bernyanyi. Coba banyangkan apa yang akan terjadi apabila sejak kita terlahir kita menjadi seorang pecundang yang takut belajar berjalan karena takut jatuh, yang takut makan sendiri karena takut belepotan dan ketakutan – ketakutan yang lain. Mungkin manusia akan punah karena tak mampu berbuat apa – apa.

Apabila kita tercipta menjadi seorang pemenang, mengapa kita rubah diri kita menjadi seorang pecundang. Pecundang yang mencari kambing hitam atas kesalahannya, pecundang yang bila diberi penghalang akan berbalik arah, pecundang yang selalu mencari jalan pintas atas semua kesulitan, pecundang yang ingin sukses tanpa kerja keras dan pecundang yang selalu menunggu keajaiban turun dari langit.

Salah satu rintangan akan kita hadapi [UAS, UAN, Ujian semester], satu rintangan yang sangat mudah dibandingkan rintangan – rintangan yang akan kita hadapi dihari yang akan datang. Inilah saatnya kita menentukan menjadi siapakah kita? Seorang pecundang atau menjadi seorang pemenang? Pemenang yang dengan sepenuh hati percaya bahwa dia akan menang, pemenang yang sadar bahwa keajaiban tidak datang dengan sendirinya melainkan dengan usaha dan kerja keras, pemenang yang tidak akan berbalik arah hanya karena ada penghalang didepannya, pemenang yang tidak akan bingung tuk mencari jalan pintas karena dia tahu dia berada di jalan yang benar, pemenang yang selalu menambah bekalnya untuk menemani perjalanannya, dan pemenang yang tidak akan membohongi diri sendiri dan orang lain tuk berbuat curang.

Jika kita memilih menjadi pemenang, masih ada waktu tuk menyiapkan semua bekal, masih ada waktu tuk menyingkirkan semua rintangan, masih ada waktu tuk mengubah pikiran kita terutama tentang apa yang kita pikirkan tentang diri kita.

Selasa, 12 Januari 2010

Dr Aidh al Qarni: Muslim Tumbuh dalam Kebencian



Jika anda melihat peta dunia, Anda akan menemukan bahwa tindakan pembunuhan dan pemboman menyebar terutama di negara-negara Islam. Di Palestina, Irak, Somalia, Pakistan, dan Afghanistan Anda dapat melihat pertumpahan darah, kematian, serangan pada bangunan vital dan penghancuran gedung-gedung. Anda akan melihat faksi-faksi menuduh satu sama lain dan menyebut yang lainnya telah murtad. Anda akan melihat fatwa berterbangan dengan mudah di sekitar kita dan membuat seseorang kehilangan darah, nyawa, harta dari kaum Muslim sendiri.
Apa yang terjadi dengan hukum yang mengatur persahabatan, persaudaraan dan perdamaian? “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran: 103)

Apakah masih ada yang memperhatian sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang mengangkat senjata di depan wajah kita bukanlah bagian dari kita.”
Apakah ada yang masih mengingat larangan Rasulullah, “Kamu dilarang menumpahkan darah satu sama lain atau melanggar batas-batas harta dan kehormatan saudaranya.” Kita dilarang melanggar hari-hari suci, bulan-bulan suci dan tanah suci.

Mengapa jika seluruh belahan dunia dikenal dengan penemuan baru, pembangunan baru, kreativitas baru dan produksi baru. Sementara kaum Muslimin dikenal dengan perpecahan baru, pertikaian baru, pembunuhan baru dan saling menuduh murtad?
Yang kita dengar tidak lain, kecuali tubuh yang tercabik-cabik, badan manusia yang hancur, anak-anak yang menjadi yatim, istri yang menjadi janda, bangunan yang hancur, jembatan yang diledakkan, kota yang terbakar, ekonomi yang memburuk, teror yang menimpa orang tak bersalah, pengetahuan dan kemajuan yang sangat buruk.

Mana ulama-ulama dan orang bijak serta para intelektual? Sampai kapan pembantaian ini terus terjadi? Sampai kapan pertumpahan darah terus berlangsung? Kapan zaman setan ini akan berlalu? Kapan nurani kita bangkit? Kapan kita mulai kembali pada al Qur’an dan Sunnah Rasulullah, menyerukan rahmat, perdamaian dan kerukunan, menolak perpecahan, kebencian dan perseteruan?

Di negeri-negeri Muslim, orang-orang tidak boleh mengangkat senjata dan melawan orang sipil yang tak bersalah. Bukankan di negeri-negeri Islam, sudah terlalu banyak pengangguran, kemiskinan dan ketidakadilan, sehingga sekte-sekte bermunculan dan menambah musibah dan bencana perpecahan.

Negara di seluruh dunia sibuk dengan ekonomi dan pembangunannya, tapi kita tak berhenti berkabung. Tak berhenti terluka dan tak berhenti merasakan kehilangan. Setiap kali kita menyalakan televisi kita, kita mendengar berita tentang bencana seperti itu di negara-negara Muslim cukup untuk mematikan pikiran, buta indra, dan membunuh jiwa.

Peristiwa-peristiwa yang kita lihat di negeri-negeri Muslim adalah: dilumatkannya tengkorak di jalan-jalan, darah mengalir di jalan-jalan, dan masjid-masjid ditinggalkan oleh hamba-hamba, rumah dibakar di depan mata dunia, universitas, sekolah, dan pabrik rata dengan tanah atau dihancurkan di atas kepala penghuninya.
Apakah tidak ada seruan agama untuk melarang ini, tidak ada pikiran untuk menghalangi, tidak ada perasaan gagah berani untuk menahan diri, tidak ada semangat untuk membela. Air mata mata sudah habis untuk diteteskan.

Sampai kapan kisah sedih ini akan berlanjut? Kapan sirene tragedi akan berakhir? Masing-masing pihak membuat persiapan, membangun tentara, dan menunggu kesempatan untuk menerkam saudara-saudara seiman.

Faksi-faksi menaikkan panji-panji Islam, mendesak para pengikut mereka untuk menjadi martir karena Allah menjanjikan mereka surga, meyakinkan mereka akan kemenangan dan kejayaan, serta menyebut anggota kelompok lain sebagai murtad dan akan menjadi penghuni kekal di neraka.

Indoktrinisasi kebencian menyebabkan laki-laki muda tumbuh penuh kemarahan dan siap melawan mereka yang dianggap murtad. Mereka memanggul senjata melawan masyarakat mereka sendiri dan menunjukkan niat untuk membunuh orang-orang mereka.

Mari kita berdoa kepada Allah untuk mengangkat dan mengusir penderitaan ini dari negeri Islam, mengakhiri kondisi bencana, menghapus awan gelap ini dari pikiran, mengembalikannya kepada indra, bersatu jajarannya, dan membimbing lagi ke jalan yang benar (disadur dari: http://www.sabili.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1138:dr-aidh-al-qarni-muslim-tumbuh-dalam-kebencian&catid=81:internasional&Itemid=198)
 

kunjungi juga

Dunia Blogger Indonesian Muslim Blogger
Atas nama TuhanKu Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template