Senin, 25 Mei 2009

Belajar Menulis Puisi

MENANTI

kadang menghitung hari begitu berdebar
hari hingga hadir saat itu
warna pun serentak berubah merah jambu
tak ada kelabu…

terimakasih…
Engkau telah menghadirkannya
Menghadirkan dia
Menghadirkan ketulusannya
dalam ketulusan yang apa adanya
detik yang bergulir seakan bom waktu yang mengejar langkahku
hatiku bergeming dan berbisik
belum pernah ada yang menganggapku istimewa seperti ini

karena demi Tuhan!Aku ini biasa saja…
sungguh ini sudah lebih dari cukup…


BELAJAR PUISI
malam ini aku belajar mengarang sebuah puisi,
Yang serpihan jiwamu yang putih jiwamu di lautan rasa tak bermuara
Kupingin tulis dirimu menjadi butiran sepi puisiku tapi,
Dirimu tanpa sepi yang puisi.
Aku lelah.

malam ini kubuat puisi,
Membingkai wajahmu yang terang cahaya namamu
Inginku menangkap sepimu jadi puisi
Dirimu puisi tak pernah sepi
Aku pasrah

malam ini kukarang puisi
Merangkai hatimu dengan rona cintaku
Berharap tengokmu pada puisi sepiku
Hatimu sepi untuk puisiku
Aku kalah.

Malam ini kujadi puisi,
Yang jiwanya jiwamu yang jantung detakmu di getaran hati tak berperi
Kuingin jadi puisimu
Dirimu mati tanpa detak puisi
Akulah aku.


RINDU

ia hadir dalam alir nadiku nadimu
saripati kehidupan

ia hadir dalam mimpiku mimpimu
guratan keinginan

ia hadir dalam nafas kita yang menyatu
di suatu waktu
ia adalah masa depanku..

RINDU 2
dengan jejemari kita diusung bebatu
membangun bangunan
yang kita impikan

dengan jejemari kita dipulas warna
menghias dinding
yang kita angankan

dengan jejemari kita dirangkum cinta
mengisi semesta
yang kita rindukan

0 komentar:

 

kunjungi juga

Dunia Blogger Indonesian Muslim Blogger
Atas nama TuhanKu Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template