Selasa, 23 Februari 2010

Pengen lanjut sekolah (curhat seorang ikhwan)


Seorang ikhwan yang baru saja menyelesaikan studi S1 nya menghubungi sang Murobby. (guru ngaji) Apalagi kalau bukan untuk meminta sang ustad mencarikan jodoh terbaik baginya. Tentu saja sang akhi ini tidak sekedar ingin menikah, tapi juga siap menikah. Lho, apa bedanya ?. Ingin menikah bagi seorang akhi cenderung bersifat objektif. Artinya ia menginginkan atau menuntut seorang akhwat -yang akan menjadi istrinya nanti- untuk tampil dengan performance dan sifat yang terbaik, menurutnya.

Bisa jadi ia ingin seorang akhwat yang harus cantik, tinggi, pintar masak, cerdas, penyabar dan lain sebagainya. Atau bisa jadi ia menginginkan yang lebih spesifik misalnya seorang dokter, dosen, hafidzah, atau mungkin yang berasal dari suku tertentu. Lebih parah lagi jika 'ingin menikah' di sini berarti : ingin menikahi ukhti A, B atau C. Yang jenis ini bukan berarti tidak boleh. Hanya saja, kurang elegan. Lalu bagaimana dengan siap menikah ?. Siap menikah bagi seorang akhi berarti kesiapan dari sisi subjektif dirinya.

Artinya, ia akan mengukur kemampuan dirinya untuk memimpin rumahtangga, tanpa banyak terpengaruh faktor siapa yang akan mendampinginya. Dengan bahasa lain, dia punya kesimpulan : " yang penting ana harus siap dan baik dulu, siapapun istri ana dan bagaimanapun dia, toh ana juga yang harus membimbingnya ". Yang jenis ini lebih elegan. Artinya siap mental dalam menikah. Nah kembali ke cerita sang akhi yang selain ingin, juga siap untuk menikah. Sang murobby yang dikonfirmasi pun menyambut permintaan ini dengan semangat.Betapa tidak ? bukankah menjodohkan adalah sebuah amalan mulia. Apalagi yang dijodohkan adalah ikhwan dan akhwat yang masing-masing mempunyai misi dan visi untuk dakwah?

Maka dimulailah proyek perjodohan yang indah dan terjaga oleh sang Murobby. Dari mulai tukar biodata sampai ta'aruf belum terlihat ada masalah. Namun ketika sang murobby mengkonfirmasi kesediaan sang akhwat, ternyata sang
akhwat menolak. Entah sang akhwat punya alasan apa, yang jelas ia hanya bisa beralasan pada sang murrobby :" Afwan ustad, saya masih mau melanjutkan sekolah dulu.." Terpukul hati sang akhi mendengar jawaban sang akhwat. Pikirnya dalam hati,
mengapa kalau masih mau sekolah ia bersedia memberikan biodatanya dan bahkan
sampai proses taaruf ? Sang murrobby pun merasakan hal yang sama. Ada apa gerangan di balik penolakan ini ?.

Sang Akhi beritikad baik untuk tetap menikah. Sang murrobby pun kembali dengan senang hati membantu sang akhi. Dilalui proses dari awal sebagaimana yang pertama tadi. Namun sayang seribu sayang. Kasus penolakan yang pertama kembali terulang. Masih dengan alasan yang sama : sang akhwat masih mau melanjutkan sekolah. Pusing kembali melanda sang akhi kita ini. Dicobanya sekian kali untuk berinstropeksi: Adakah yang salah dalam biodatanya ? Atau ada kesalahan kah saat taaruf kemarin ? Ah , rasa-rasanya semuanya begitu lancar, tak ada masalah. Atau masalah penampilan fisik ?. Ah, benarkah itu masih menjadi kriteria yang prinsip di jaman ini ? . Sang akhi bingung, ia benar-benar belum menemukan jawaban yang tepat atas kasus penolakan dirinya.

Sang murroby tampaknya ikut merasa bertanggung jawab dengan penolakan tersebut. Mungkin karena merasa kasihan dengan dua kali penolakan tersebut, sang murrobby pun berinisiatif untuk ambil langkah yang lain. Kebetulan ia mempunyai adik perempuan yang juga seorang akhwat. Maka setelah mengadakan briefing yang intensif terhadap sang adik, dimulailah proses perjodohan keduanya. Biodata adik sang murroby pun berpindah ke tangan sang akhi ini. Dengan seksama di baca semua point di dalamnya. Tidak lupa dua lembar foto ukuran post card juga diperhatikan agak lama. Sang Murobby yang juga kakak sang akhwat terburu-buru untuk menanyakan kesediaan sang akhi untuk meneruskan proses. " Gimana akhi, antum bersedia melanjutkan proses ini kan ? " Sang akhi bingung bukan kepalang. Ada perasaan kurang sreg dalam dadanya.

Lebih-lebih saat melihat dua lembar foto sang akhwat. Diulang-ulang kembali, sama saja. Ada rasa kurang berkenan yang muncul terus menerus dan mengganggu. " Gimana Akhi, sudah siap untuk meneruskan prosesnya ? "Pertanyaan sang murobby menambah kegalauannya. Keringat dingin mulai menetes dari dahinya. Ia menunduk agak lama. Sang akhi merenung sejenak, berinstropeksi. Sejurus kemudian ia mulai mengangkat kepala. Tersenyum. Baru sekarang ia tahu alasan mengapa dua akhwat yang terdahulu menolak dirinya: kriteria fisik !! Kriteria fisik , kedengarannya memang lucu. Tapi ternyata ia selalu menjadi begitu kontemporer. Selalu saja ada di mana saja dan kapan saja. " Gimana akhi, bisa di jawab sekarang ?? " Dengan sedikit berdehem, sang akhi menjawab, " Afwan Ustad, setelah saya pikir-pikir, nampaknya saya " masih mau
melanjutkan sekolah " saja ustad ... " Lemes tubuh sang murrobby.

Namun ia pun tak bisa berbuat apa-apa. Dalam hati ia berkata : Dasar aktifis jaman kini, masih teguh mempertahankan kriteria fisik !!!. Andakah salah satunya ?

Senin, 22 Februari 2010

Ospek..luthu bin gemas :)




Gak terasa udah hampir setahun gue dah sarjana,hehe..Kalo ingat teman-teman yang sekarang sudah jadi sarjana juga, bakal gak kebayang bagaimana pertama kali bertemu mereka di masa inisiasi mahasiswa baru alias ospek. Seru, kocak, mendebarkan, penuh sensasi, menyakitkan (krna ospeknya), n masih c.u.l.u.n, hehehe. Ingin rasanya mengenang masa-masa bersama mereka lagi..................

Makassar, 10 Agustus 2005.....pertama kali aku nongol di kota 1000 daeng,penuh kejutan..pas nyampe dikampus unhas disambut teriakan bercampur makian senior yang awalnya aku gak paham artinya..nih sweet moment itu :)

Taman Belakang Gedung FISIP, 15 Agustus 2005 pukul 09:17 WITA
Panas terik matahari membakar tubuh ini. berdasarkan perintah senior kita harus kumpul dikampus pukul 05.00 pagi WITS (waktu itu terserah senior)hehehe..tapi kebetulan ada temanku yang sengaja kusembunyikan namanya demi kehormatan angkatanQ,heheh..sebut saja ANTO..dia datang pukul 09.00 spontan aja jadi bulan2an senior...

"ANTO, kenapa kau telat????knp juga kemarin gak datang??" tanya seniorku dengan gaya militer kampung
"say sakit kak" jawab anto
"sakit apako kah?"
"ANEMIA kak" jawab anto singkat dengan sedikit menundukan kepala
sontak para senior berkumpul dan kaget..bisa brabe nih klu anak ini gak diistirajatkan..penyakitnya cukup arah,mungkin bgtu yang ada dikepala senior2Q..

kemudian ada seorang seniorku bertanya sederhana alias pura2 gak tau
"Apa itu anemia anto?"
L-A-M-B-U-N kak (lambung masudnya, masih okkotch kodong)

sudah bohong,okkotch lagi...wkwkwkwkwkw
HANCUR,,,,,,,,



Bersambung...

Minggu, 21 Februari 2010

The Richest People in the World

1. William Gates III


Net Worth : $40.0 bil
Fortune : self made
Source : Microsoft
Age : 53
Country Of Citizenship : United States
Residence : Medina, Washington
Industry : Software
Education : Harvard University, Drop Out,
Marital Status : married, 3 children

Software visionary regains title as the world’s richest man despite losing $18 billion in the past 12 months. Stepped down from day-to-day duties at Microsoft last summer to devote his talents and riches to the Bill & Melinda Gates Foundation. Organization’s assets were $30 billion in January; annual letter lauds endowment manager Michael Larson for limiting last year’s losses to 20%. Gates decided to increase donations in 2009 to $3.8 billion, up 15% from 2008. Dedicated to fighting hunger in developing countries, improving education in America’s high schools and developing vaccines against malaria, tuberculosis and AIDS. Appointed Microsoft Office veteran Jeffrey Raikes chief exec of Gates Foundation in September. Gates remains Microsoft chairman. Sells shares each quarter, redeploys proceeds via investment vehicle Cascade; more than half of fortune invested outside Microsoft. Stock down 45% in past 12 months. “Creative capitalist” wants companies to match profitmaking with doing good.


2. Warren Buffett


Net Worth : $37.0 bil
Fortune : self made
Source : Berkshire Hathaway
Age : 78
Country Of Citizenship : United States
Residence : Omaha, Nebraska
Industry : Investments
Education : University of Nebraska Lincoln, Bachelor of Arts / Science, Columbia University, Master of Science
Marital Status : widowed, remarried, 3 children

Last year America’s most beloved investor was the world’s richest man. This year he has to settle for second place after losing $25 billion in 12 months. Shares of Berkshire Hathaway down 45% since last March. Injected billions of dollars into Goldman Sachs, GE in exchange for preferred stock last fall; propped up insurance firm Swiss Re in February with $2.6 billion infusion. Admits he made some “dumb” investment mistakes in 2008. Upbeat about America’s future: “Our economic system has worked extraordinarily well over time. It has unleashed human potential as no other system has, and it will continue to do so.” Scoffs at Wall Street’s over-reliance on “history-based” models: “If merely looking up past financial data would tell you what the future holds, the Forbes 400 would consist of librarians.” Son of Nebraska politician delivered newspapers as a boy. Filed first tax return at age 13, claiming $35 deduction for bicycle. Studied under value investing guru Benjamin Graham at Columbia. Took over textile firm Berkshire Hathaway 1965. Today holding company invested in insurance (Geico, General Re), jewelry (Borsheim’s), utilities (MidAmerican Energy), food (Dairy Queen, See’s Candies). Also has noncontrolling stakes in Anheuser-Busch, Coca-Cola, Wells Fargo.

3. Carlos Slim Helu & family

Net Worth :$35.0 bil
Fortune : self made
Source : telecom
Age : 69
Country Of Citizenship : Mexico
Residence : Mexico City
Industry : Telecommunications
Education : NA,
Marital Status : widowed, 6 children

Economic downturn and plunging peso shaved $25 billion from the fortune of Latin America’s richest man. Global recession testing his ability to live up to the principles he sets for his employees: “Maintain austerity in times of fat cows.” Son of a Lebanese immigrant bought fixed line operator Telefonos de Mexico (Telmex) in 1990; now controls 90% of Mexico’s telephone landlines. Would be a billionaire based on his dividends alone. Biggest holding: $16 billion stake in America Movil, Latin America’s largest mobile phone company with 173 million customers. America Movil and Telmex reportedly planning to jointly invest $4 billion to bolster telecom infrastructure in Latin America. Buying up cheap media, energy and retail assets. Last year took stakes in New York Times Co., former billionaire Anthony O’Reilly’s Independent News & Media and Bronco Drilling; also increased position in Saks. Baseball statistics aficionado, art collector.

4. Lawrence Ellison

Net Worth : $22.5 bil
Fortune : self made
Source : Oracle
Age : 64
Country Of Citizenship : United States
Residence : Redwood City, California
Industry : Software
Education : University of Illinois, Drop Out,
Marital Status : married, 2 children

Database titan continues to engulf the competition; Oracle has racked up 49 acquisitions in the past 4 years. Bought BEA Systems for $8.5 billion last year. Still sitting on $7 billion in cash. Revenues up 11% to $10.9 billion in the six months ended November 30; profits also up 11% to $2.4 billion. Stock down 25% in past 12 months. Invested $125 million in Web software outfit Netsuite; took public in 2007, stock has fallen 80% since. His shares still worth $300 million. Chicago native studied physics at U. of Chicago, didn’t graduate. Started Oracle in 1977. Public 1986, a day before Microsoft. Owns 453-foot Rising Sun; built a smaller leisure boat because superyacht is hard to park. Squabbling in court with Swiss boating billionaire Ernesto Bertarelli over terms of next America’s Cup. Recently unveiled hulking 90-foot trimaran he intends to use to win it.

5. Ingvar Kamprad & family

Net Worth : $22.0 bil
Fortune : self made
Source : Ikea
Age : 83
Country Of Citizenship : Sweden
Residence : Lausanne
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status : married, 4 children

Peddled matches, fish, pens, Christmas cards and other items by bicycle as a teenager. Started selling furniture in 1947. Opened first Ikea store 50 years ago; stores’s name is a combination of initials of his first and last name, his family farm and the nearest village. Retired in 1986; company’s “senior adviser” still reportedly works tirelessly on his brand. Discount retailer now sells 9,500 items in 36 countries; prints catalog in 27 languages. Revenues up 7% to $27.4 billion in fiscal year 2008. Opened tenth store in China this February; planning to open first in Dominican Republic later this year. Three sons all work at the company. Thrifty entrepreneur flies economy class, frequents cheap restaurants and furnishes his home mostly with Ikea products.

6. Karl Albrecht

Net Worth : $21.5 bil
Fortune : self made
Source : Aldi
Age : 89
Country Of Citizenship : Germany
Residence : Mulheim an der Ruhr
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status:married, 2 children Germany’s richest person owns discount supermarket giant Aldi Sud. Retailer faring well amid economic downturn; analysts expect its 2008 sales to be up 9.4% to $33.7 billion. Sales in the U.S. up estimated 20% last year to $7 billion. Plans to open 75 U.S. stores in 2009, including first in New York City. With younger brother, Theo, transformed their mother’s corner grocery store into Aldi after World War II. Brothers split ownership in 1961; Karl took the stores in southern Germany, plus the rights to the brand in the U.K., Australia and the U.S. Theo got northern Germany and the rest of Europe. Retired from daily operations. Fiercely private: little known about him other than that he apparently raises orchids and plays golf.

7. Mukesh Ambani

Net Worth : $19.5 bil
Fortune : inherited and growing
Source : petrochemicals
Age : 51
Country Of Citizenship : India
Residence : Mumbai
Industry : Manufacturing
Education : University of Bombay, Bachelor of Arts / Science, Stanford University, Drop Out
Marital Status : married, 3 children

Oversees Reliance Industries, India’s most valuable company by market cap despite stock falling 40% in past year. Merging his Reliance Petroleum with flagship Reliance Industries. As part of deal, will exercise right to buy back Chevron’s 5% stake in Reliance Petroleum at $1.20 per share—the same price at which he sold it 3 years ago. Today the stock trades for $1.80 a share. Increased stake in Reliance Industries in October; paid $3.4 billion to convert 120 million preferential warrants into shares. Reliance Petroleum refinery on India’s western coast began operating in December despite falling global demand and declining margins. Late father Dhirubhai founded Reliance and built it into a massive conglomerate. After he died Mukesh and his brother, Anil, ran the family business together for a brief time. But siblings feuded over control; mother eventually brokered split of assets. Brothers may be looking to bury hatchet; played joint hosts at mother’s recent 75th-birthday bash. Has yet to move into his 27-story home that he’s building at a reported cost of $1 billion. Ardent fan of Bollywood films. Wife, Nita, oversees school named after his father.

8. Lakshmi Mittal


Net Worth : $19.3 bil
Fortune : inherited and growing
Source : steel
Age : 58
Country Of Citizenship : India
Residence : London
Industry : Steel
Education : St Xavier’s College Calcutta, Bachelor of Arts / Science,
Marital Status : married, 2 children
Indian immigrant heads world’s largest steel company; ArcelorMittal was formed via hostile takeover 3 years ago. Stock in company makes up bulk of his fortune; shares at a 4-year low with steel prices down 75% since last summer. Company forced to pay heavy fines after a French antitrust investigation found 10 companies guilty of price-fixing in European steel markets. Arcelor posted $2.6 billion loss in most recent quarter; announced plans to slow acquisitions, cut capital expenditures, pay down debt. Started in family steel business in the 1970s, branched out on his own in 1994. Initially bought up steel mills on the cheap in Eastern Europe. Company bought 19.9% stake in Australia’s Macarthur Coal last year. Also owns pieces of Mumbai’s Indiabulls Group, London’s RAB Capital; owns stake in, sits on board of Goldman Sachs. Holds substantial cash; owns 12-bedroom mansion in London’s posh Kensington neighborhood.

9. Theo Albrecht

Net Worth : $18.8 bil
Fortune : self made
Source : Aldi, Trader Joe’s
Age : 87
Country Of Citizenship : Germany
Residence : Foehr
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status : married, 2 children

Runs discount supermarket group Aldi Nord; firm holding up amid economic downturn. Sales expected to hit $31 billion in 2008. After World War II he and older brother Karl transformed their mother’s corner grocery into Aldi. Brothers split ownership in 1961; Karl took the stores in southern Germany, plus the rights to the brand in the U.K., Australia and the U.S. Theo got the northern Germany stores and the rest of Europe. Unable to operate Aldi stores in U.S., Theo developed discount food store Trader Joe’s; now has more than 320 U.S. stores. Also owns stake in Supervalu. Became a recluse after being kidnapped for 17 days in 1971; said to collect old typewriters; loves golf.

10. Amancio Ortega

Net Worth : $18.3 bil
Fortune : self made
Source : Zara
Age : 73
Country Of Citizenship : Spain
Residence : La Coruna
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status : married, 3 children
Railway worker’s son started as a gofer in a shirt store. With then-wife Rosalia Mera, also now a billionaire, started making dressing gowns and lingerie in their living room. Business became one of world’s most successful apparel manufacturers. Today Inditex has more than 4,000 stores in 71 countries. Sales: $12.3 billion. Ortega is chairman. Company exported its cheap chic Zara stores to 4 new markets last year: Ukraine, South Korea, Montenegro and Honduras. Stock up 1% in past 12 months, but fortune down because of weak euro. Also has personal investments in gas, tourism, banks and real estate. Owns properties in Madrid, Paris, London, Lisbon, plus a luxury hotel and apartment complex in Miami, a horse-jumping circuit, and an interest in a soccer league. Shuns neckties and fanfare. Daughter Marta works for Inditex; recent speculation suggests she is being groomed to eventually replace her father.Sumber : www.forbes.com


SO????WHERE ARE U?????


Sabtu, 13 Februari 2010

AUDISI


Bagi kalian Al-biruni lovers jangan lupa ikut AUDISI drama "SANG PEMIMPI" versi AIS (Albiruni Islamic School)..
dont miss it nah daftar segera ke pak ade, bu widi, bu ami n bu rahma..GRATIS....

Senin, 08 Februari 2010

"Warna dan Persahabatan"


Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar Semua menganggap dirinyalah yang terbaik yang paling penting yang paling bermanfaat yang paling disukai HIJAU berkata:"Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan. Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas..."

BIRU menginterupsi: "Kamu hanya berpikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan samudra luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan. Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan. Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"

KUNING cekikikan: "Kalian semua serius amat sih? Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning. Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."

ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya: "Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan. Aku jarang, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya. Aku tidak ada dimana-mana setiap saat, tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam. Keindahankubegitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian akan terbetik di pikiran orang."

MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak: "Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan! Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku berani untuk bertempur demi suatu kausa. Aku membawa api ke dalam darah. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan. Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah, poinsentia dan bunga poppy."

UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu: Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan. "Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Raja, Pemimpin dan para Uskup memilih aku sebagai pertanda otoritas dan kebijaksanaan. Tidak seorangpun menentangku. Mereka mendengarkan dan menuruti kehendakku." Akhirnya

NILA berbicara lebih pelan dari yang lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama: "Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam. Kalian jarang memperhatikan daku, namun tanpaku kalian semua menjadi dangkal. Aku merepresentasikan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan kedalaman laut. Kalian membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin."

Jadi, semua warna terus menyombongkan diri, masing-masing yakin akan superioritas dirinya.
Perdebatan mereka menjadi semakin keras. Tiba-tiba, sinar halilitar melintas membutakan.
Guruh menggelegar. Hujan mulai turun tanpa ampun. Warna-warna bersedeku bersama ketakutan,
berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.

Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara:
"WARNA-WARNA TOLOL, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk tujuan khusus,
unik dan berbeda? Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!" Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati hujan, yang kemudian berkata:

"Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur, masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama dalam kedamaian.

Pelangi adalah pertanda Harapan hari esok."
Jadi, setiap kali HUJAN deras menotok membasahi dunia,
dan saat Pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita
MENGINGAT untuk selalu MENGHARGAI satu sama lain.
MASING-MASING KITA MEMPUNYAI SESUATU YANG UNIK KITA SEMUA DIBERIKAN KELEBIHAN UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN DI DUNIA DAN SAAT KITA MENYADARI PEMBERIAN ITU, LEWAT KEKUATAN VISI KITA,
KITA MEMPEROLEH KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN ....

Persahabatan itu bagaikan pelangi:

Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu

Jumat, 05 Februari 2010

Mencintai Tanpa Syarat (Segenggam Hikmah Perjalanan Pencinta Sejati)


Base on True Story :)

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam. Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka
menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak. Disinilah
awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2
kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun,
menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa
tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi,
dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja
dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa
kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat
istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu
jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi
istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya,
mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton
televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun
istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno
sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap
berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan
sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah
hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg
masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua
mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah
sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu
mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya
berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin
sekali merawat Ibu, semenjak kami kecil melihat Bapak merawat Ibu
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak....... ..bahkan
Bapak tidak ijinkan kami menjaga Ibu" .

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "Sudah yg
keempat kalinya kami mengijinkan Bapak menikah lagi, kami rasa ibupun
akan mengijinkannya. Kapan Bapak menikmati masa tua Bapak. Dengan
berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji
kami akan merawat Ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka..."

Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk
nafsu, mungkin Bapak akan menikah..... .tapi ketahuilah dengan adanya
Ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah
melahirkan kalian..

Sejenak kerongkongannya tersekat,...

"Kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg
tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya Ibumu
apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini."

"Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia
meninggalkan Ibumu dengan keadaanya sekarang,kalian menginginkan Bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain,bagaimana
dengan Ibumu yg masih sakit."

Sejenak meledaklah tangis anak2 Pak Suyatno. Merekapun melihat
butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata Ibu Suyatno... Dengan pilu
ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu...

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV
swasta untuk menjadi narasumber dan merekapun mengajukan pertanyaan
kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya
yg sudah tidak bisa apa2..

Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio
kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru disitulah
Pak Suyatno bercerita...

"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam
perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga,
pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya
menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan
sabar merawat saya,mencintai saya dengan hati dan batinnya bukan
dengan mata,dan dia memberi saya 4 oranganak yg lucu2.. Sekarang dia
sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan
ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk
mencintainya apa adanya... Sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,"

* Dari seorang kawan nun di milist seberang sana... Semoga
menginspirasi. ..

WWW.RINDUHATI.COM


Sepucuk memori singkat untuk para penghuni Mahad Mahasiswa Makassar (M3) 2008/2009, miss U All

Gerimis dipucuk jati
Merayapi puisi cinta untuk
Gemerincing jatuh
Ciptakan, tubuhku
Retak
Sisakan kering esok pagi
“ataukah hujan
menghujani mimpi
dari sepi yang tersembunyi”
Bismillah...

Resah dan gelisah.. Mulai lagi nih... Suka merasa cemburu saat melihat ada kawan yang akrab, bisa berkumpul bersama, berbagi cerita, shalat berjama'ah, tilawah berjama'ah, makan berjama'ah... Betapa rindunya dengan suasana itu...

Saat sepertiga malam, ada salah seorang mengetuk pintu dari kamar yg satu ke kamar lainnya.. Membangunkan yang masih terlelap dalam buaian mimpi..mengajak untuk sjenak bermunajat dan merayakan cinta denganNya...

Waktu shubuh tiba... Pintu kamar pun digedok sekeras-kerasnya membangunkan setiap insan yang masih terlelap, Shalat berjama'ah pun dipimpin imam yg bertugas sesuai jadwal dhari itu... Muraja'ah hafalan melalui shalat berjama'ah...

Lepas berdzikir, do'a, dan matsurat.. Masing2 kembali ke kamar.. Tak lama kemudian terdengarlah alunan indah kalamullah yg bersahutan dr tiap kamar... Subhanallah.. Indahnya...

Beberapa kamar ada yg hening... Tertidur kembali nampaknya :)... Ada yg mendengarkan qiraah syeh Al-Azmy...adapula, pagi2 dengarkan alunan nasyid indah Gradasi dan IZZIS yang penuh semangat
Ada juga yg cepat2 mandi bagi yg mempunyai aktivitas di pagi hari...

Kesibukan pagi..mengantri didpan kamar mandi.. Sarapan bersama “Mbak Gorengan” nasi goreng harga 3000 dan jamu khas mbak gorengan memecah aktivitas penuh suka dipagi hari.. Mengantri bercermin dkaca besar yg terpajang dlorong kostan... Saling mendo'akan aktivitas teman2... Sebagian ada yg berangkat bersama.. Biasanya diriku pun berangkat bersama sepedaQ yang mulai kusam dimakan usia.. seraya menatap hari penuh makna, bismillah,kurangkai mimpi di hari ini...^_^

Sepi sejenak..lorong dan kamar2 tertutup rapat... Smua penghuninya sedang berjihad menuntut ilmu di kampus.. Sesuai dengan kafa'ah ilmunya masing-masing...

Adzan dzuhur berkumandang.. Berdatangan sebagian penghuni, untuk melepas lelah sejenak..berdo'a memohon kekuatan melalui shalat.. Serta penuhi hak tubuh dngan makan siang.. Berjama'ah shalat dan makan... Terjalin sudah keakraban...

Setelah semua kekuatan kembali lg..bhkan bertambah dgn do'a dlm shalat dzuhur.. Semuanya kembali melanjutkan aktivitas berikutnya.. Ada yg kembali kuliah, rapat, kajian, majelis cinta, ada jg yg istirahat saja sekalian menjaga rumah....

Sore hari...saat yg dtunggu-tunggu... ada yang main bola, main takraw dan adapula yang nonton film korea dan film kartun,heheh…Kembali smua orang berkumpul dlorong... Ngemil ria, shalat maghrib berjama'ah, tilawah, muroja'ah, makan malam, shalat isya berjama'ah, berbagi cerita sejarah yg terukir hari itu, mlaksanakan tugas piket harian. tak lupa KULIAH UMUM bersama ustadz-ustadz pilihan. Arabic, TAHFIDZ, Fiqh, dan English smua terangkai indah setiap pekannya. Sang dewi malampun menutup hari yg indah bersama warga "MAHAD MAHASISWA MAKASSAR (M3)" tercinta...

Rinduuu sekali dengan rutinitas itu.... Penuh cinta dan kehangatan.. Keluarga kedua-q.. Penawar segala resah dan kerinduan...

Belum lagi kutemukan semangat dan kenikmatan itu...

Sedikit penawar yg Allah kirimkan untukku.. Melalui kehangatan warga M3.. Walau blm pun berjumpa... Tp sedikit obati kerinduanku.. Asykuruka ya Rabb...
Terima kasih teman-teman...
Semoga Suatu hari nanti kita ditakdirkan untk berjumpa...
Namun jika tidak bs berjumpa di dunia ini.. Smg Allah kumpulkan qt smua di taman surgaNya kelak... Amin ya Rabb...

 

kunjungi juga

Dunia Blogger Indonesian Muslim Blogger
Atas nama TuhanKu Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template